The Lonely Shepherd - Gheorghe Zamfir Mp3

Senin, 02 Mei 2011

10 Alasan Utama Mengapa Seseorang Menjadi Miskin


Share Subscribe

(By Suhu Togel Liong Apat) Kita masih akan berbicara mengenai kemiskinan dan bagaimana meraih keberhasilan. Ini adalah tulisan serial pemanasan agar kita bisa lebih cerdik dan penuh wawasan.

Setelah saya renungi dan pelajari, ternyata ada 10 alasan utama mengapa seseorang menjadi miskin. Saya rasa kita semua tidak ingin menjadi orang miskin alias hidup begitu susah sampai untuk makan paling sederhana saja tidak mampu (nasi tahu tempe), bukankah begitu? Memang tidak ada yang bisa menjamin bahwa setiap manusia di dunia ini dan di tiap negara manapun semua orang akan kaya raya. Tidak akan pernah ada program apapun termasuk sistem ekonomi yang bisa membuat semua orang kaya secara merata. Kemiskinan itu banyak faktor dan penyebabnya. Jangan pernah kita berkata bahwa keadilan itu adalah sama rata sama rasa. Itu justru tidak adil! Adil sebenarnya adalah semua orang mendapatkan haknya sesuai dengan perjuangan dan jerih payah yang mereka lakukan. Jika tidak demikian maka semua orang akan menjadi malas. Bisa kacau seisi dunia ini. Anda tidak bekerja lalu ingin makan makanan yang sama seperti saya yang bekerja keras. Ini tidak adil, bukan? Orang yang tidak bekerja seharusnya tidak dikasih makan. Lama-lama saya pun akan menjadi malas karena toh bekerja keras atau tidak akhirnya menikmati makanan yang sama.

Jadi keadilan itu bukan sama rata sama rasa, tetapi setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan bagiannya sesuai dengan kerja keras dan usaha yang dia lakukan. Bukan karena orang mengendarai mobil mewah, lalu kita juga mesti mengendarai mobil mewah! Ada berapa banyak orang di Indonesia yang seperti itu. Mau hidup enak tetapi malas. Lihat dulu seberapa keras orang bekerja, memeras tenaga, bangun pagi, memutar otak, dsb. Kecuali koruptor ya bolehlah kita mencela mereka.

Standar Kemiskinan

Apa standar dan pengertian miskin itu? Tiap orang bisa membuat standarnya masing-masing, tetapi jika merujuk pada pendapat pakar (PBB) untuk negara Indonesia, maka orang miskin di Indonesia itu adalah orang yang penghasilan perharinya kurang dari Rp 20.000 ($2). Jadi jika dikalikan dengan 30 hari, maka orang miskin adalah orang yang penghasilan per bulannya di bawah Rp 600.000. Nah, itulah orang miskin. Apakah ada dari Anda semua yang penghasilannya per hari kurang dari Rp 20.000? Sebab dengan penghasilan Rp 20.000 kita masih bisa hidup dengan makan makanan yang cukup layak. Jika makan 3x saja di warung sederhana masih memungkinkan uang Rp 20.000 per hari. Bagi yang sudah berkeluarga dan punya anak, sehari Rp 20.000 rasanya masih cukup untuk makan sehari dengan lauk pauk sederhana. Di sini kita kesampingkan soal rumah, kebutuhan lain seperti rokok, jajan, dsb. Kita bicara mengentaskan esensi standar kemiskinan sesuai standar PBB. Jangan ambil standar hidup di kota besar seperti Jakarta. Bahkan untuk makan sekeluarga 1 orang anak masih cukup sehari Rp 20.000 kok. Itu namanya hidup hemat yang artinya miskin. Kalau ingin lebih ya Anda harus berjuang keras dong.

Yang jadi masalahnya adalah kita tidak pernah menghargai Rp 20.000 tersebut. Tetapi coba tanyakan kepada abang becak. Sehari bisa mendapatkan Rp 20.000 itu sudah sukses luar biasa. Lalu masalahnya di mana? Bukankah keinginan itu yang membunuh kita? Yang ada mungkin keserakahanlah yang membuat kita miskin. Jadi saya berbicara atas sebuah fakta nyata yang logis.


10 Alasan Mengapa Seseorang Miskin

Berikut ini adalah alasan-alasan paling umum dan utama penyebab mengapa ada orang-orang miskin di muka bumi ini.
1. Hidup di negara miskin

Saya rasa semua orang akan menjadi miskin jika mereka hidup di negara yang miskin. Apa itu negara yang miskin? Negara yang miskin adalah negara yang sumber daya alamnya sangatlah terbatas bahkan tidak ada sama sekali. Misalnya hutannya jarang, tanahya tandus, sumber air bersih tidak cukup (termasuk curah hujan), laut tidak ada (berikut hasil laut), hasil tambang tidak ada, sumber daya manusia yang bodoh, tanah yang tidak subur dan gersang, cuaca yang ekstrim, dsb. Bisa Anda bayangkan tinggal di beberapa negara Afrika yang tandus dan miskin seperti itu tetapi masih sibuk perang saudara? Udah miskin tetapi masih berantem. Luar biasa! Ini namanya tidak tahu diri. Goblok minta ampun!

Negara miskin akan membuat kita rakyatnya menjadi miskin. Ini sudah pasti. Tidak usah jauh-jauh, jika daerah kita saja curah hujannya jarang, maka air bersih menjadi kebutuhan yang sangat sulit dipenuhi. Dengan demikian bahkan kita bisa mandi dengan air mandi bekas orang lain. Caranya mandi di dalam ember jadi air jatuh di ember dan dipakai lagi. Terakhir setelah sabunan, baru kita bilas dengan air bersih. Beruntung negara Indonesia kita ini termasuk negara yang kaya raya. Hasil hutan banyak, cuaca bagus, laut penuh ikan, hasil tambang berlimpah dan orangnya hebat-hebat. Kalau tidak hebat tentu tidak ada pakar dan master.

2. Lahir dari keluarga miskin

Hampir rata-rata banyak orang menjadi miskin karena memang lahir dari keluarga miskin. Karena miskin inilah maka tidak bisa mengenyam pendidikan yang cukup, memiliki televisi untuk mendapatkan sumber pengetahuan, tidak memiliki uang main Internet, koneksi dan browsing mencari sumber pengetahuan baru, sejak kecil sudah harus bekerja kasar dan keras, dsb. Inilah alasan kedua mengapa orang-orang menjadi miskin. Jika Anda berasal dari keluarga yang miskin maka seharusnya Anda bekerja dan berpikir jauh lebih keras untuk keluar dari kemiskinan.

3. Lahir dengan kondisi cacat

Karena lahir cacat otomatis membuat seseorang tidak mampu bersaing dengan orang lain. Jika cacatnya itu parah, maka hanya bisa hidup mengandalkan belas kasihan orang lain. Ketika orang-orang yang menyokongnya meninggal, maka sangatlah tragis hidup mereka. Bersyukurlah jika saat ini Anda masih cukup normal dan masih bisa melakukan banyak hal seperti biasanya. Ini artinya Anda masih memiliki panca indera dengan baik untuk meraih keberhasilan dibandingkan mereka yang memiliki kekurangan fisik seperti itu.

4. Malas

Tidak semua orang miskin adalah pemalas, tetapi orang malas sudah pasti jadi miskin. Mengapa saya katakan tidak semua orang miskin adalah pemalas? Tak lain mari kita lihat contohnya petani dan nelayan. Mereka bahkan jauh lebih rajin bahkan sampai mengadu nasib di tengah lautan. Tetapi kebanyakan tetap menjadi miskin. Sebaliknya para koruptor itu bukan rajin tetapi pandai memanipulasi jabatan dan kuasa sehingga kaya raya. Kalau mau dibandingkan, sesungguhnya lebih rajin para petani dan nelayan, bukan? Tetapi nyatanya banyak petani dan nelayan yang hidupnya miskin. Ini mengapa? Nanti akan kita bicarakan masalah ini. Namun dari segalanya, yang pasti orang malas akan menjadi miskin cepat atau lambat.

Bagaimana ciri-cirinya orang malas? Kurang lebih ciri-cirinya seperti ini:
- lebih suka tidur (rata-rata bangun siang)
- cari alasan untuk tidak bekerja (hujanlah, macetlah, besok sajalah, dsb)
- tidak menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas (ide banyak tetapi tak ada yang kelar)
- kerja dengan perasaan tertekan dan terpaksa
- membuat atasan atau bos kesal terhadap dirinya (sering diomelin bos)
- tidak mengembangkan potensi diri

Kurang lebih begitu ciri-ciri orang malas. Saya harap mulai sekarang Anda tidak malas lagi. Bangkit dan raihlah impian Anda.

5. Bodoh

Alasan kelima orang menjadi miskin adalah karena bodoh. Bodoh di sini bukan saja soal minimnya pendidikan atau buta huruf saja, melainkan juga buta dalam berbagai hal. Kita boleh saja tidak berpendidikan S1 atau kuliah, tetapi jika kita pintar dan mau terus belajar, bukan tak mungkin malah kita jauh lebih hebat dari orang-orang yang sekolah di luar negeri. Pendidikan bukan satu-satunya yang menentukan melainkan pengetahuan. Anda kenal Immanuel Kant? Nama Immanuel Kant pasti pernah kita tahu dari pelajaran sekolah SMA dulu. Dia adalah salah seorang filsuf dan pemikir ternama dunia. Buah pemikiran dan pengaruhnya hingga kita terus mewarnai hidup kita.

Immanuel Kant adalah contoh seorang hebat yang tidak pernah keluar dari kota kecil tempat kelahirannya hingga akhir hayatnya. Immanuel Kant lahir di kota Konigsberg (sekarang: Kaliningrad, masuk wilayah Rusia Timur). Beliau tidak pernah bepergian lebih dari 50 mil dari rumahnya. Nah, siapa bilang bahwa orang pintar dan hebat harus kuliah hingga keluar negeri? Itu omongan orang-orang bisnis yang meraup untung dari urusan penempatan anak-anak sekolah. Mau kuliah hingga ujung langit saja percuma jika kita tidak bisa mencari ilmunya. Apalagi di zaman kita sekarang ini adanya Internet. Saya percaya bahkan dari kota atau desa yang kecil, di belakang sawah, sungai dan ladang, kita bahkan bisa lebih pintar jika rajin mencari dan menambah wawasan informasi. Kita bisa mendapatkan banyak pengetahuan entah itu dari bangku sekolah, pergaulan, teman-teman sekantor, buku, seminar dan Internet. Tentu juga dari pengalaman pribadi tetapi pengalaman inilah yang paling pahit alias butuh pengorbanan. Kata orang, "Pengalaman adalah guru yang paling hebat tetapi bengis. Dia memberikan ujiannya dulu baru kemudian pelajarannya." Bukankah demikian? Sama seperti juga dalam bisnis . Kalah banyak dulu baru sadar ternyata harus begini dan begitu. Yang pasti jika ingin meraih sumber kekayaan, Anda jangan sampai menjadi manusia yang bodoh. Anda bodoh maka mudah ditipu orang. Dapatkan sebanyak mungkin informasi dari berbagai sumber dan tinggal kita saring lagi, yang baik diambil yang jelek kita acuhkan. That's it!

6. Mengganggap uang tidak ada gunanya

Ada banyak orang miskin bukan karena dirinya bodoh atau malas tetapi karena menganggap bahwa uang tidak ada gunanya. Jadi mereka tidak terpacu untuk mencari uang. Kata mereka, "kaya miskin toh mati juga." Ini adalah orang yang tolol. Kalau begitu kenapa tidak bunuh diri saja sekarang? Mereka tidak pernah berpikir bahwa apa-apa dalam hidup ini membutuhkan uang. Bahkan mereka tidak menyadari bahwa nasi yang mereka makan itu bukan ditanam sendiri tetapi dibayar oleh orang tua mereka dengan lembaran uang. Bahkan mereka tidak menyadari betapa keras orang tua mereka bekerja bahkan mungkin ada saudaranya yang jadi pelacur, perampok atau koruptor. Untuk jadi kaya seharusnya kita membuang jauh pola berpikir yang salah seperti ini. Selama Anda anggap uang tidak penting, maka selama itu juga Anda tidak akan pernah kaya. Uang memang bukan segala-galanya tetapi marilah kita tempatkan uang dalam porsinya yang tepat. Kita cari dengan penuh semangat, jalan yang benar, suka memberi dan nikmatilah hidup secara wajar.

7. Banyak anak

Banyak orang menjadi miskin juga karena banyak anak. Ini berbicara masalah tanggungan. Logika saja dipergunakan: bagaimana kita bisa kaya jika kita tidak bisa menabung dan mengembangkan kekayaan kita, di mana semuanya itu habis bahkan tidak cukup untuk biaya hidup kita sekeluarga? Bukankah demikian? Jadi kalau penghasilan kita masih minim cobalah untuk menekan angka kelahiran. Gunakan kondom saja atau program KB (Keluarga Berencana) lainnya. Jangankan punya banyak anak, kita yang masih single saja kadang hidup empot-empotan, bagaimana jika punya anak? Jadi banyak orang yang menjadi miskin karena banyak tanggungan seperti ini. Bagi yang terlanjur, mari kita lebih pintar dan semangat. Jangan hanya tau bikin saja crottt....croottt... tetapi tidak bisa mempertangungjawabkan.


8. Percaya ramalan

Ada orang yang menjadi miskin karena percaya ramalan. Ketika diramal oleh orang-orang "pintar" alias dukun, mbah, thaipak, Ki, sinshe, suhu, dsb. hidupnya akan begini dan begitu, lalu orang tersebut percaya dan mengamininya sedemikian rupa, cepat atau lambat orang itu akan miskin. Jangankan diramal miskin, diramal kaya pun orang tersebut akan miskin. Karena mereka percaya jika ditakdirkan kaya akan kaya sendirinya. Akal sehat sudah tidak bisa lagi dipergunakan. Jadi hidup berdasarkan ramalan dan celoteh orang-orang gila. Tragislah nasib orang tersebut. Seharusnya kalau kita diramal bakal kaya raya, maka kita harus lebih giat bekerja dan membuktikan bahwa ramalan tersebut hanyalah pemicu semangat kita. Bukannya kita sukses karena diramal. Emang siapa sih peramal itu? Bukannya orang-orang yang tidak punya kerja dan gagal hidupnya sehingga hanya bisa meramal?

Bukan sebaliknya ketika diramal akan kaya dan sukses di usia 40-an kita ongkang-ongkang kaki saja. Enak bener... Untuk orang-orang seperti ini saya doain hujan bongkahan emas 20kg per bongkah jatuh kayak bom tomahawk di atas rumah dia waktu dirinya tidur. Enak kan tidak usah bekerja tetapi hujan emas? Ketika kita diramal akan sukses, ini hanyalah agar Anda semangat dalam menjalani hidup dan datang kembali ke peramal tersebut sambil mengeluarkan kocek alias uang. Kalau diramal jelek melulu apakah akan ada orang yang akan datang kembali? Bisnis Bung! Sebaliknya jika diramal akan gagal, cerai, kecelakaan, dsb. hendaknya itu menjadi peringatan dan cambuk buat kita. Bukan sebaliknya kita mengurung diri, menerima nasib, mengatakan hidup tak ada artinya, takdir saya sudah begini dan begitu. Itu goblok! Akal sehat sudah tidak dipergunakan lagi. Ya lama-lama bangkrut, paranoid dan miskin sendiri. Karena sudah tidak semangat bekerja. Kesimpulan saya: jangan percaya ramalan tetapi percayalah pada kemampuan Anda seberapa besar untuk berhasil dan terimalah keberhasilan Anda tersebut dengan lapang dada.

9. Hidup boros

Banyak orang menjadi miskin karena hidup boros alias besar pasak daripada tiang. Ini sudah jelas 1000% pasti miskin. Sehari bisa menghasilkan Rp 10 juta tetapi dipakai hingga Rp 12 juga, mau bagaimana lagi? Sudah pasti bangkrut tuh orang. Dari mana Rp 2 juta sisanya? Pasti meminjam ke sana ke mari. Hutang ke sana ke mari. Seharusnya kita menggunakan uang kita tidak lebih dari kemampuan kita. Menang judi sehari Rp 10 juta juga tidak ada gunanya jika pengeluaran kita Rp 12 juta per hari. Ini namanya cari penyakit dan cari miskin. Jadi marilah kita mengubah pola hidup kita sesuai dengan kemampuan kita. Tidak perlu gengsi. Kalau tidak ada uang bilang saja tidak ada uang. Buat apa gengsi karena lama-lama menyusahkan diri sendiri. Bukankah demikian?

10. Tidak ingin kaya

Alasan terakhir orang menjadi miskin adalah karena dirinya tidak ingin kaya. Adakah orang-orang seperti ini? Menurut saya ada! Alasannya kita tidak tahu persis karena dirinya saja yang tahu. Semoga orang-orang seperti ini tidak kena penyakit parah, anggota keluarganya sakit parah, dsb. Semoga saja setiap kali dia mengunyah sebutir nasi di mulutnya, dia menyadari bahwa nasi tersebut dibeli dengan uang. Orang-orang egois! Dan saya harap Anda bukan tipe orang terakhir ini. Saya tidak mengatakan bahwa kita harus kaya raya laksana Aburizal Bakrie, Sudono Salim, Chairul Tanjung, dsb. Cukup saja kita bisa hidup layak dan wajar.

Itulah 10 alasan utama yang menurut saya mengapa orang-orang menjadi miskin. Mari kita buang yang negatif, yang tidak memberikan semangat, yang melemahkan mental kita. Yang salah dan keliru mari kita ubah, masa lalu biarlah jadi masa lalu. Mari kita susun rencana kita, bangkit perlahan dan selesaikan satu persatu beban hidup kita. Miliki impian bahwa siapapun saya, di manapun saya berada saat ini, separah apa masa lalu saya, seberapa tua usia saya, selama saya ingin bangkit, maka saya bisa bangkit dan maju. Mari gunakan akal sehat kita. Hutang bisa dilunasi pada suatu hari bahkan kita berikan lebih plus bunga-bunganya sekalian. Tetap semangat!
Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...